Stimulasi magnetik transkranial korteks prefrontal dan cingulate medial mengurangi pemberian kokain sendiri: studi percontohan

Format
Scientific article
Publication Date
Published by / Citation
Martinez D, Urban N, Grassetti A, Chang D, Hu M-C, Zangen A, Levin FR, Foltin R and Nunes EV (2018) Transcranial Magnetic Stimulation of Medial Prefrontal and Cingulate Cortices Reduces Cocaine Self-Administration: A Pilot Study. Front. Psychiatry 9:80. doi: 10.3389/fpsyt.2018.00080
Original Language

Bahasa Inggris

Country
Amerika Serikat
Keywords
addiction
cocaine
transcranial magnetic stimulation
prefrontal cortex
self administration

Stimulasi magnetik transkranial korteks prefrontal dan cingulate medial mengurangi pemberian kokain sendiri: studi percontohan

Latar: Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa stimulasi magnetik transkranial berulang (rTMS) ke korteks prefrontal dorsolateral dapat berfungsi sebagai pengobatan potensial untuk gangguan penggunaan kokain (CUD), yang tetap menjadi masalah kesehatan masyarakat yang refrakter terhadap pengobatan. Tujuan dari studi percontohan ini adalah untuk menyelidiki efek rTMS pada pemberian kokain sendiri di laboratorium. Dalam sesi administrasi mandiri, peserta CUD memilih antara kokain dan penguat alternatif (uang) untuk secara langsung mengukur perilaku mencari kokain. rTMS dikirim dengan kumparan H7, yang memberikan stimulasi ke korteks prefrontal medial (mPFC) dan korteks cingulate anterior (ACC). Daerah otak ini ditargetkan berdasarkan studi pencitraan sebelumnya yang menunjukkan perubahan dalam aktivasi dan konektivitas mereka di CUD.

Metode: Relawan dengan CUD dirawat di unit rawat inap untuk seluruh penelitian dan ditugaskan ke salah satu dari tiga kelompok rTMS: frekuensi tinggi (10 Hz), frekuensi rendah (1 Hz), dan palsu. Enam peserta diikutsertakan dalam setiap kelompok dan rTMS disampaikan pada hari kerja selama 3 minggu. Sesi swa-administrasi kokain dilakukan pada tiga titik waktu: pada awal (pra-TMS, sesi 1), setelah 4 hari rTMS (sesi 2), dan setelah 13 hari rTMS (sesi 3). Selama setiap sesi administrasi mandiri, ukuran hasilnya adalah jumlah pilihan untuk kokain.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan kelompok yang signifikan berdasarkan efek waktu (p = 0,02), di mana pilihan untuk kokain menurun antara sesi 2 dan 3 pada kelompok frekuensi tinggi. Tidak ada efek rTMS pada pemberian kokain sendiri pada kelompok frekuensi rendah atau palsu.

Kesimpulan: Diambil dalam konteks literatur yang ada, hasil ini berkontribusi pada data yang menunjukkan bahwa rTMS frekuensi tinggi ke korteks prefrontal dapat berfungsi sebagai pengobatan potensial untuk CUD.

Share the Knowledge: ISSUP members can post in the Knowledge Share – Sign in or become a member

Share the Knowledge: ISSUP members can post in the Knowledge Share – Sign in or become a member