Vaping Cannabis di kalangan Remaja: Prevalensi dan Asosiasi dengan Penggunaan Tembakau dari Studi Cross-Sectional di AS

Format
Scientific article
Publication Date
Published by / Citation
Kowitt SD, Osman A, Meernik C, et al Vaping cannabis among adolescents: prevalence and associations with tobacco use from a cross-sectional study in the USA BMJ Open 2019;9:e028535. doi: 10.1136/bmjopen-2018-028535
Original Language

Bahasa Inggris

Country
Amerika Serikat
Keywords
vaping
cannabis
cannabis and tobacco
USA
adolescent
adolescents

Vaping Cannabis di kalangan Remaja: Prevalensi dan Asosiasi dengan Penggunaan Tembakau dari Studi Cross-Sectional di AS

Abstrak

Tujuan: Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa beberapa remaja menggunakan perangkat rokok elektrik untuk menguapkan ('vaping') ganja dalam bentuk minyak hash, lilin atau minyak tetrahydrocannabinol (THC), atau tunas atau daun ganja kering. Namun, tidak jelas bagaimana remaja yang menggunakan ganja vape menggunakan produk tembakau lainnya. Studi ini meneliti sejauh mana remaja melaporkan pernah vaping ganja dan menyelidiki bagaimana variabel demografis dan perilaku tembakau dikaitkan dengan penggunaan.

Desain: Kami menggunakan data cross-sectional dari remaja (tingkat respons total 64,5%) yang berpartisipasi dalam Survei Tembakau Pemuda Carolina Utara 2017. Prosedur survei regresi logistik SAS digunakan untuk memperhitungkan desain survei yang kompleks dan bobot pengambilan sampel.

Pengaturan: Carolina Utara, AS.

Peserta: Remaja di sekolah menengah (n = 2835).

Hasil dan ukuran utama Remaja diminta untuk menunjukkan apakah mereka pernah menggunakan alat rokok elektrik dengan ganja, THC atau minyak hash, atau lilin THC.

Hasil: Sekitar 1 dari 10 siswa sekolah menengah melaporkan pernah vaping ganja dalam sampel keseluruhan (9,6%). Pada model multivariabel, remaja yang melaporkan menggunakan cerutu (disesuaikan OR (aOR) 3,76, 95% CI 2,33 hingga 6,07), waterpipe (aOR 2,32, 95% CI 1,37 hingga 3,93) atau rokok elektrik (aOR 3,18, 95% CI 2,38 hingga 4,25) dalam 30 hari terakhir memiliki peluang lebih tinggi untuk melaporkan ganja vaping dibandingkan dengan rekan-rekan mereka. Tidak ada hubungan yang signifikan antara penggunaan tembakau tanpa asap (aOR 0,89, 95% CI 0,42 hingga 1,91) atau penggunaan rokok (aOR 1,27, 95% CI 0,71 hingga 2,29) dalam 30 hari terakhir dan kemungkinan melaporkan ganja vaping.

Kesimpulan: Temuan ini memberikan bukti bahwa sejumlah besar siswa sekolah menengah yang menggunakan produk tembakau telah menggunakan ganja. Karena kebijakan pengendalian tembakau—seperti kampanye komunikasi atau undang-undang bebas asap rokok—semakin berfokus pada rokok elektrik, perhatian untuk memahami bagaimana remaja menggunakan rokok elektrik untuk menggunakan zat vape selain nikotin sangat penting.

Share the Knowledge: ISSUP members can post in the Knowledge Share – Sign in or become a member

Share the Knowledge: ISSUP members can post in the Knowledge Share – Sign in or become a member