Memperkenalkan terapi yang berfokus pada kasih sayang

Format
Scientific article
Published by / Citation
Gilbert, P. (2009). Introducing compassion-focused therapy. Advances in Psychiatric Treatment, 15(3), 199-208. doi:10.1192/apt.bp.107.005264
Keywords
compassion
CFT
compassion focused therapy

Memperkenalkan terapi yang berfokus pada kasih sayang

Terapi yang berfokus pada compassion (CFT) didasarkan pada analisis fungsional evolusioner dari sistem motivasi sosial dasar (misalnya, ada dalam kelompok dan merawat kerabat) dan sistem emosional (misalnya, untuk menanggapi ancaman, mencari kepuasan / keamanan).

Penelitian tentang neurofisiologi emosi menunjukkan bahwa kita dapat mengidentifikasi setidaknya tiga jenis sistem pengaturan emosi. Ini termasuk:

1) Sistem ancaman dan perlindungan 

Ini adalah sistem regulasi emosi yang memberikan kemampuan untuk mendeteksi dan menanggapi ancaman. Jika kita merasakan ancaman, kita dapat menghilangkan emosi tertentu seperti kecemasan atau kemarahan, kita mungkin berperilaku secara khusus (misalnya, melawan, terbang, membekukan, tunduk), dan kita mungkin terlibat bias kognitif seperti membuat asumsi cepat. Ini semua terlibat dalam upaya untuk menjaga kita tetap aman.

2) Sistem drive, pencarian sumber daya, dan kegembiraan

Sistem ini memotivasi dan mendorong kita sehingga kita mendapatkan sumber daya penting. Ini bisa menjadi sumber antisipasi dan kesenangan dan terkait dengan menetapkan dan mencapai tujuan.

3) Sistem kepuasan, menenangkan dan keamanan

Sistem ini terlibat ketika kita tidak merasa terancam atau mencari sumber daya. Sistem ini terkait dengan 'ketenangan' positif, pengaruh positif dan rasa kesejahteraan. Keadaan tenang positif ini biasanya terkait dengan kesadaran untuk terhubung secara sosial, dirawat, dan aman. Sistem yang menenangkan ini bertindak sebagai regulator untuk sistem ancaman dan drive.

Tujuan dari terapi yang berfokus pada welas asih adalah untuk memeriksa sistem ini dan menemukan cara untuk menyeimbangkan dan mengatur berbagai cara mengatur emosi.

Poin praktisi

  • Otak manusia sangat sensitif dan terampil dalam pemrosesan sosial.
  • Pusat kemampuan kita untuk mengatur emosi dan mengembangkan rasa diri kita adalah proses yang terkait dengan peran sosial seperti rasa memiliki dan kepedulian.
  • Banyak kesulitan psikologis terkait dengan masalah sosial-relasional, terutama dalam kaitannya dengan perasaan dirawat, memiliki minat pada orang lain atau merawat atau memiliki minat pada diri kita sendiri.
  • Mendukung orang-orang yang bekerja untuk mengembangkan keterampilan dan pemahaman dalam kaitannya dengan cara kita berhubungan dengan orang lain dan diri kita sendiri, dapat membantu mengatasi masalah dalam memproses emosi dan perilaku dan kesulitan yang sering dikaitkan dengan rasa malu dan kritik diri. (1)

Anda dapat menyaksikan Paul Gilbert menyajikan ceramah pengantar tentang terapi yang berfokus pada kasih sayang di sini.

Share the Knowledge: ISSUP members can post in the Knowledge Share – Sign in or become a member

Share the Knowledge: ISSUP members can post in the Knowledge Share – Sign in or become a member